Sekjen : Pengelolaan Keuangan dan BMN Harus Transparan dan Akuntabel

By Admin

nusakini.com--Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama Nur Syam membuka resmi Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Keuangan dan BMN. Sekjen menyampaikan, dalam laporan pengelolaan keuangan itu harus memiliki dua sifat. 

“Pengelolaan keuangan dan BMN, harus memiliki unsur transparansi dan akuntabilitas,” kata Nur Syam, di Jakarta, Kamis (23/08). 

Dijelaskannya, karakter atau sifat transparansi dan akuntabilitas harus ada dalam mengelola keuangan. Era sekarang, lanjutnya, di mana semua hal bisa diakses. 

"Oleh karenanya semua harus hati-hati utamanya dalam mengelola keuangan. Semua mata melihat apa yang kita lakukan. Apalagi Kementerian Agama yang menyandang kata “agama” luar biasa seksinya. Ibarat gadis yang masih muda dan rambutnya semampai, serta lainnya,” kata Nur Syam. 

Nur Syam sangat mengapresiasi acara yang diikuti oleh para Kabag TU pusat dan daerah ini, sebab, bagi Nur Syam Kabag TU adalah orang yang memiliki segalanya. Kabag TU yang melakukan koordinasi pelaporan, komunikasi anggaran dan singkronisasi. 

“Kabag TU harus power full, punya kekuatan dan kekuasaan dalam mengatur lalu lintas perkantoran dan penganggaran,” tegas Menag. 

Sebelumnya, Kepala Biro Keuangan dan BMN Ali Irfan, menyampaikan, untuk mencapai pengelolaan keuangan yang berkualitas, Biro Keuangan dan BMN menggelar rapat koordinasi yang diikuti Kabag TU Kanwil Kemenag se-Indonesia. 

Diakuinya, target dan tugas yang diembanBiro Keuangan dan BMN sangat luar biasa. Seperti yang pernah disampaikan Sekjen Kemenag Nur Syam, WTP harga mati. Oleh karena itu juga, tema Rakor tahun ini “Memantapkan Pengelolaan Yang Lebih Baik, Selaras dan Akuntabel”. 

“Meraih opini WTP adalah wajib, sebagaimana arahan Menag,” tegasnya.(p/ab)